Dentawilukrama
DENTA WILUKRAMA
adalah putra kedua (bungsu) Arya Wibisana dari negara Alengka dengan
Dewi Triwati, seorang hapsari keturunan Sanghyang Taya. Ia mempunyai
kakak kandung bernama Dewi Trijata yang menjadi isteri Resi Jembawan dan
tinggal di pertapaan Gadamadana.
Pada waktu terjadi perang Alengka, negara Alengka diserbu balatentara kera Prabu Rama di bawah pimpinan Narpati Sugriwa, raja
kera kerajaan Gowa Kiskenda, Dentawilikrama masih kecil. Ia tinggal
bersama ibunya, Dewi Triwati di kesatrian Antarapura. Setelah
berakhirnya perang Alengka dan ayahnya, Arya Wibisana dinobatkan menjadi
raja negara Alengka yang pusat pemerintahnanya dipindahkan ke Singgela,
Dentawilukrama ditetapkan sebagai putra mahkota kerajaan Singgela.
Setelah Prabu Wibisana mundur dari tampuk pemerintahan dan hidup sebagai brahmana, Dentawilukrama dinobatkan sebagai raja negara Singgela, bergelar Prabu Bisawarna. Ia berumur panjang, hidup sampai jaman Mahabhrata (Pandawa-Kurawa). Prabu Bisawarna mewarisi upacara kerajaan/keprabon (Jawa) pusaka peninggalan Sri Ramawijaya yang berupa ; Balai Kencana Saka Domas, yaitu balai Sri Rama waktu bersingasana di Suwelagiri (balai dibuat dari emas yang bertiang delapan ratus), dan kereta bernama Jatasura berkuda yaksa/raksasa, yaitu kereta Sri Rama pada waktu perang tanding melawan Prabu Dasamuka. Kedua pusaka tersebut pernah dipinjam Pandawa pada waktu perkawinan Arjuna dengan Dewi Sumbadra.
Prabu Bisawarna meninggal dalam usia lanjut. Jenazahnya dimakamkan di gunung Kutarunggu. Di sebelah makam Prabu Rama, Laksmana dan Arya Wibisana.

Setelah Prabu Wibisana mundur dari tampuk pemerintahan dan hidup sebagai brahmana, Dentawilukrama dinobatkan sebagai raja negara Singgela, bergelar Prabu Bisawarna. Ia berumur panjang, hidup sampai jaman Mahabhrata (Pandawa-Kurawa). Prabu Bisawarna mewarisi upacara kerajaan/keprabon (Jawa) pusaka peninggalan Sri Ramawijaya yang berupa ; Balai Kencana Saka Domas, yaitu balai Sri Rama waktu bersingasana di Suwelagiri (balai dibuat dari emas yang bertiang delapan ratus), dan kereta bernama Jatasura berkuda yaksa/raksasa, yaitu kereta Sri Rama pada waktu perang tanding melawan Prabu Dasamuka. Kedua pusaka tersebut pernah dipinjam Pandawa pada waktu perkawinan Arjuna dengan Dewi Sumbadra.
Prabu Bisawarna meninggal dalam usia lanjut. Jenazahnya dimakamkan di gunung Kutarunggu. Di sebelah makam Prabu Rama, Laksmana dan Arya Wibisana.
Posting Komentar untuk "Dentawilukrama"