Durgandana
DURGANDANA, salah seorang putra Prabu Basuketi, raja Wirata. Ibunya adalah seorang bidadari yang pernah menjalani kutukan sebagai seekor ikan. Bidadari itu bernama Dewi Adrika.
Setelah menjadi raja di Wirata mewarisi takhta dari ayahnya, Durgandana bergelar Prabu Matswapati. Kata matswa atau matsya artinya ikan, sedangkan pati adalah julukan bagi seorang raja. Durgandana adalah kakak Dewi Durgandini,
Mereka dilahirkan kembar, ketika ibunya masih berujud ikan. Baru
setelah lahir, Dewi Adrika terbebas dari kutukan yang dideritanya, dan
kembali pada ujudnya semula sebagai bidadari. Karena harus segera
kembali ke kahyangan, bayi kembar yang baru saja dilahirkannya
dititipkan pada seorang pendayung perahu tambangan bernama Dasabala,
dengan pesan agar dibawa ke hadapan Prabu Basuparicara, raja Wirata.
Dewi Adrika juga berpesan agar kedua bayinya itu diberi nama Durgandana
dan Durgandini.
Durgandini ketika dalam kandungan ibunya berupa ikan, tidak aneh
ketika lahir dia mempunyai bau badan yang amis, seperti bau amis ikan.
Karena badannya amis Durgandini juga diberi nama Dewi Lara Amis. Walau amis tetapi kecantikannya luar biasa. Durgandini ikut Dasabala,
bapak angkatnya. Pekerjaannya sehari-hari memberi jasa penyeberangan
dan membantu orang-orang untuk menyeberang. Sampai akhirnya seorang
pertapa muda yang bernama Begawan Palasara menyembuhkan penyakit bau badannya. Bahkan ganda ‘aroma harum’ badannya tercium sejauh satu yojana. Karena itu namanya berubah Dewi Sayojanagandi.
Berbeda dengan Dewi Durgandini, Durgandana tinggal dan dibesarkan di
keraton Wirata. Dalam pewayangan, peran Durgandana baru menonjol
setelah ia menjadi raja Wirata dengan gelar Prabu Matswapati.
Posting Komentar untuk "Durgandana"