Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lepen Serayu

Pandawa minta setengah dari Negara Amarta seperti yang telah dijanjikan, Kurupati akan memberikan bila dalam pertandingan membuat sungai Pandawa lebih dahulu selesai. Kurupati yakin akan menang karena mereka berseratus, sedangkan Pandawa hanya berlima. Lalu mulailah mereka membuat sungai, Kurawa segera bekerja, masing-masing mencangkuli tanah. Sungai yang dibuat Kurawa sudah hampir sampai ke Laut Selatan.Pandawa berunding dengan Narayana bagaimana caranya mereka dapat memenangkan perlombaan itu. Narayana minta agar Wijasena (Bima) terjun ke Sumur Jalatunda dan seterusnya ke Saptapratala untuk menemui nagaraja dan memintanya datang ke tempat Pandawa.

Setelah nagaraja datang, Narayana menceritakan tentang perlombaan itu dan minta agar nagaraja mau membantunya dengan cara berjalan di bawah tanah menuju Laut Selatan, sehingga membuat lorong di bawah tanah. Sedangkan Wijasena diminta berlari di atasnya ( di atas permukaan tanah). Lalu Narayana mengeluarkan Dewi Sembadra yang disimpannya di dalam cincinnya. Kepada Dewi Sembadra diceritakan tentang permohonan itu, dan ia diminta membantunya dengan cara duduk di atas phallus Wijasena.Dewi Sembadra menurutinya.Maka mulailah nagaraja berjalan di bawah tanah, Wijasena berlari di atasnya dengan membawa Dewi Sembadra di atas phallus-nya.Dalam sekejap mata jadilah sungai itu sampai ke Lau Selatan dan dinamakan Sungai Serayu. Namun tiba-tiba Wijasena pingsan. Kresna datang menolong. Ketika Wijasena siuman Kresna menanyakan sebabnya ia pingsan, dijawabnya bahwa phallus-nya ducapit oleh udang betina.

Dengan selesainya pembuatan sungai itu, sekali lagi para Pandawa menagih janji, namun Kurawa selalu mengelak dengan cara minta diadakan perlombaan lainnya.

Posting Komentar untuk "Lepen Serayu"