Brajalamatan
BRAJALAMATAN  adalah putra keenam  Prabu Arimbaka, raja raksasa negara Pringgandani dengan Dewi Hadimba. Ia mempunyai tujuh orang saudara kandung, masing-masing bernama ; Arimba/Hidimba, Dewi Arimbi, Brajadenta, Arya Prabakesa, Brajamusti, Brajawikalpa dan Kalabendana.
Brajalamatan berwatak keras hati dan agak berangasan, mudah marah, 
pemberani dan sangat sakti. Brajalamatan sangat menentang keputusan Dewi
 Arimbi yang akan menyerahkan tahta kerajaan Pringgandani kepada 
Gatotkaca, putra Arimbi dengan Bima. Karena itu Brajalamatan ikut 
mendukung dan terlibat langsung gerakan pemberontakan yang dilakukan 
Brajadenta dan Brajamusti dalam upaya merebut tahta kerajaan 
Pringgandani dari tangan Gatotkaca.
 Ada yang khas dalam rupa wayang khususnya raksasa Pringgondani. Walau
 mereka termasuk wayang  raksasa yang besar namun kedua tangannya bisa 
digerakkan. Biasanya wayang raksasa yang besar hanya tangan depannya 
yang bisa bebas digerakkan, sedangkan tangan belakangnya menempel mati 
pada badan. Tangan aktif depan memang disengaja oleh para ahli rupa 
wayang kaitannya dengan teknik sabet ’seni menggerakkan wayang’. 
Tujuannya agar mudah  digerakkan oleh Ki Dalang. Raksasa dengan ukuran 
yang besar tentu berat dan membutuhkan tenaga yang besar untuk 
memainkan. Namun seiring dengan perkembangan rupa wayang dan tantangan 
untuk seorang dalang yang terampil, memainkan wayang  besar dengan dua 
tangan aktif  justru  menjadi nilai tambah bagi kepopuleran seorang 
dalang. Ki Gondodarman adalah salah satu dalang sabet yang sangat menawan jika memainkan wayang raksasa Pringgondani yang memiliki dua tangan.
Dalam peperangan perebutan kekuasaan Pringgondani, Brajalamatan 
akhirnya mati di tangan Gatotkaca. Arwahnya kemudian menjelma menjadi 
ajian/kesaktian manunggal di tangan kiri Gatotkaca.

Posting Komentar untuk "Brajalamatan"