Ramayana : Subali, Rahwana, dan Pancasona
Setelah peristiwa Tragedi Kiskenda, Subali kini telah
bersemayam dalam Goa Kiskenda bersama dewi Tara. Subali menjadi pertapa
dan bergelar Resi Subali. Ia meninggalkan Goa Kiskenda dan bertapa di
hutan Sunyapringga. Sementara Subali bertapa, nampaklah Prabu Dasamuka
sedang mengadakan perburuan di hutan Sunyapringga. Banyak jenis hewan
yang telah ditangkap. Prabu Dasamuka melihat ada seekor kera sebesar
manusia, sedang tidur bagai seekor kelelawar. Prabu Dasamuka ingin
memiliki kera itu dan akan dipamerkan di Alengka. Didekatinya kera
tersebut dan dipukulnya. Subali jatuh dan mati. Prabu Dasamuka girang
hati mendapatkan buruannya. Prabu Dasamuka terkejut ketika melihat kera
buruannya hidup kembali.
Resi Subali marah melihat keangkuhan Prabu Dasamuka. Prabu Dasamuka pun tampak tertegun melihat hewan buruannya bisa hidup kembali dan terlebih lebih bisa bicara juga seperti manusia. Prabu Dsamuka tahu kalau mahluk didepannya bukan sembarangan kera, tapi seorang yang teramat sakti. Demi mendapatkan ajian yang dimiliki Resi Subali , maka Prabu Dasamuka pura pura berbaik hati dan menyapa Resi Subali dengan ramah.
Kelihatannya Resi Subali sudah terpedaya melihat raksasa yang begitu sopan dan mau menghargai dirinya. Resi Subali berkenan pula menerima persahabatan yang ditawarkan Prabu Dasamuka. Sejak saat itu mereka kelihatan sering bersama. Mereka saling kunjung mengunjungi. Sudah beberapa kali Subali diajak Prabu Dasamuka ke Alengka demikian pula sebaliknya.
Sehingga sampai pada suatu hari Prabu Dasamuka sudah tidak sabar untuk mendapatkn aji Pancasona yang dimiliki Subali. Kini sudah saatnya Prabu Dasamuka memperdaya Resi Subali untuk bisa menguasai aji Pancasona. Hal ini dilakukan Prabu Dasamuka untuk yang kedua kalinya. Pertama dilakukan terhadap kakak tirinya bernama Prabu Danaraja raja negeri Lokapala. Prabu Danaraja dibunuh setelah menyerahkan aji Rawerontek pada Prabu Dasamuka, Sepeninggal Prabu Danaraja,Prabu Dasamuka menguasai kerajaan Lokapala.
Setelah Prabu Dasamuka bertemu dengan Resi Subali, Prabu Dasamuka mengemukakan bahwa banyak bahayanya yang dihadapi Resi Subali, apabila bertapa seorang diri dihutan Sunyapringga yang masih banyak binatang buasnya. Prabu Dasamuka sanggup menjaga keselamatan Resi Subali sewaktu bertapa. Namun apabila ada musuh yang sakti Prabu Dasamuka tidak bisa berbuat apa-apa. Untuk itu Prabu Dasamuka minta aji Pancasona untuk menjadi kekuatannya dalam menjaga keselamatan Resi Subali.
Tanpa berpikir panjang Resi Subali segera menyalurkan aji Pancasona ketubuh Prabu Dasamuka. Aji Pancasona telah merasuki tubuh Prabu Dasamuka. Setelah merasakan aji Pancasona telah memasuki tubuhnya, prabu Dasamuka menyerang Subali. Resi Subali tidak berdaya menghadapi Prabu Dasamuka. Prabu Dasamuka berniat membunuh Resi Subali, namun Wibisana, adik prabu Dasamuka mencegahnya. Selamatlah resi Subali dari kekejaman Prabu Dasamuka. Prabu Dasamuka dan pasukannya meninggalkan hutan Sunyapringga. Resi Subali kembali ke istana Goa Kiskenda untuk menjumpai istrinya.
Resi Subali marah melihat keangkuhan Prabu Dasamuka. Prabu Dasamuka pun tampak tertegun melihat hewan buruannya bisa hidup kembali dan terlebih lebih bisa bicara juga seperti manusia. Prabu Dsamuka tahu kalau mahluk didepannya bukan sembarangan kera, tapi seorang yang teramat sakti. Demi mendapatkan ajian yang dimiliki Resi Subali , maka Prabu Dasamuka pura pura berbaik hati dan menyapa Resi Subali dengan ramah.
Kelihatannya Resi Subali sudah terpedaya melihat raksasa yang begitu sopan dan mau menghargai dirinya. Resi Subali berkenan pula menerima persahabatan yang ditawarkan Prabu Dasamuka. Sejak saat itu mereka kelihatan sering bersama. Mereka saling kunjung mengunjungi. Sudah beberapa kali Subali diajak Prabu Dasamuka ke Alengka demikian pula sebaliknya.
Sehingga sampai pada suatu hari Prabu Dasamuka sudah tidak sabar untuk mendapatkn aji Pancasona yang dimiliki Subali. Kini sudah saatnya Prabu Dasamuka memperdaya Resi Subali untuk bisa menguasai aji Pancasona. Hal ini dilakukan Prabu Dasamuka untuk yang kedua kalinya. Pertama dilakukan terhadap kakak tirinya bernama Prabu Danaraja raja negeri Lokapala. Prabu Danaraja dibunuh setelah menyerahkan aji Rawerontek pada Prabu Dasamuka, Sepeninggal Prabu Danaraja,Prabu Dasamuka menguasai kerajaan Lokapala.
Setelah Prabu Dasamuka bertemu dengan Resi Subali, Prabu Dasamuka mengemukakan bahwa banyak bahayanya yang dihadapi Resi Subali, apabila bertapa seorang diri dihutan Sunyapringga yang masih banyak binatang buasnya. Prabu Dasamuka sanggup menjaga keselamatan Resi Subali sewaktu bertapa. Namun apabila ada musuh yang sakti Prabu Dasamuka tidak bisa berbuat apa-apa. Untuk itu Prabu Dasamuka minta aji Pancasona untuk menjadi kekuatannya dalam menjaga keselamatan Resi Subali.
Tanpa berpikir panjang Resi Subali segera menyalurkan aji Pancasona ketubuh Prabu Dasamuka. Aji Pancasona telah merasuki tubuh Prabu Dasamuka. Setelah merasakan aji Pancasona telah memasuki tubuhnya, prabu Dasamuka menyerang Subali. Resi Subali tidak berdaya menghadapi Prabu Dasamuka. Prabu Dasamuka berniat membunuh Resi Subali, namun Wibisana, adik prabu Dasamuka mencegahnya. Selamatlah resi Subali dari kekejaman Prabu Dasamuka. Prabu Dasamuka dan pasukannya meninggalkan hutan Sunyapringga. Resi Subali kembali ke istana Goa Kiskenda untuk menjumpai istrinya.
Untuk membaca kisah lengkap Ramayana silakan Klik Disini.
1 komentar untuk "Ramayana : Subali, Rahwana, dan Pancasona"