Kapi Menda
Kapi Menda dahulunya berwujud manusia. Ia adalah cantrik Resi Gotama
di pertapaan Erraya/Grastina dan menjadi pengasuh Sugriwa/Guwarsa,
akibat peristiwa rebutan Cupumanik Astagina dan ikut terjun ke dalam
telaga Sumala, Menda berubah wujud menjadi wanara/kera dan namanya
menjadi Kapimenda.
Seperti halnya Sugriwa, Kapimenda juga melakukan tapa ngidang karena ingin berubah wujud kembali menjadi manusia. Karena tapanya itu, ia menjadi sangat sakti. Kapimenda berwatak; jujur, setia dan sangat patuh, ketika Sugriwa menjadi raja kerajaan Gowa Kiskenda, Kapimenda diangkat menjadi patih khusus dalam urusan keraton dan keprajuritan.
Seperti halnya Sugriwa, Kapimenda juga melakukan tapa ngidang karena ingin berubah wujud kembali menjadi manusia. Karena tapanya itu, ia menjadi sangat sakti. Kapimenda berwatak; jujur, setia dan sangat patuh, ketika Sugriwa menjadi raja kerajaan Gowa Kiskenda, Kapimenda diangkat menjadi patih khusus dalam urusan keraton dan keprajuritan.
Kapimenda mempunyai andil yang sangat besar dalam mengamankan
pembuatan tambak/jembatan penyeberangan di atas laut untuk
menyeberangkan jutaan balatentara kera Alengka. Ia berhasil membunuh
Yuyurumpung, raksasa berkepala ketam/yuyu punggawa Prabu Dasamuka yang
selalu merobohkan bangunan tambak. Dalam perang Alengka, Kapimenda
tampil sebagai salah satu senapati mendampingi Prabu Sugriwa tatkala
menghadapi Arya Kumbakarna, adik Prabu Dasamuka dari kesatrian/negara
Leburgangsa. Laskar perangnya berhasil mengobrak-abrik dan memukul
mundur balatentara raksasa Lemburgangsa.
Setelah perang Alengka berakhir, Kapimenda melanjutkan tapanya di
hutan Suryapringga. Akhir hidupnya tak banyak diketahui sebagaimana
halnya wanara lainnya.
Untuk membaca kisah lengkap Ramayana silakan Klik Disini.
Untuk membaca kisah lengkap Ramayana silakan Klik Disini.
Posting Komentar untuk "Kapi Menda"