Sri Mulih
Prabu Kresna, R. Samba, R. Setyaki,
Patih Udawa dan R.Gatotkaca sedang membicarakan perginya Kanjeng Eyang
Sri Babu, tiba-tiba datang utusan dari negeri Atasangin, Prabu
Bandaswalapati yang ingin meminjam senjata Kembang Cangkok Wijayakusuma,
namun tidak diijinkan oleh Prabu Kresna yang mengakibatkan peperangan
dan Prabu Bandaswalapati kalah melawan prajurit Dwarawati, melarikan
diri kembali ke negara Atasangin serta melaporkan kegagalannya meminjam
Kembang Cangkok Wijayakusuma kepada Raja Prabu Ngataswara. Setelah gagal
meminjam senjata Prabu Kresna, Prabu Ngataswara beralih tujuan ingin
memperistri Dewi Sri Babu.
Di Pertapaan Pandan Arum, Dewi Ngataswati menghadap ayahnya, Begawan Gembung Tanpa Sirah agar dicarikan suami, satria yang bernama R. Praba Kusuma, mendengar permintaan anaknya Begawan Gembung Tanpa Sirah lalu pergi untuk menuruti kehendak putrinya.
Di tengah hutan R. Prabakusuma yang diiringi para punakawan sedang mencari jalan ke negara Amarta untuk mencari ayahnya, tapi belum sampai tujuan ia didatangi Sang Begawan dan diutarakan maksudnya mencegat perjalannya. Mengetahui Sang Begawan ingin mengambil mantu, R. Prabakusuma menolak keinginan Sang Begawan yang akhirnya menjadi peperangan dan R. Prabakusuma dapat dikalahkan Sang Begawan dan dibawa kepertapaan Pandan Arum. R. Prabakusuma akhirnya bersedia memperistri putri Sang Begawan apabila cita-citanya bertemu dengan ayahandanya telah terkabul. Sementara itu di negeri Amarta para Pandawa sedang berkumpul di Balairung Istana untuk membicarakan penyakit Dewi Sumbadra, tiba-tiba datanglah R,Prabakusuma untuk menanyakan ayahnya yang bernama R. Arjuna.
R.Arjuna bersedia mengakui R. Prabakusuma sebagai anaknya bila dapat menyembuhkan penyakit Dewi Sumbadra karena ditinggal oleh sukmanya Dewi Sri, maka R. Prabakusuma mencari Dewi Sri yang sedang diculik seseorang, atas pertolongan calon mertuanya Sang Begawan Gembung Tanpa Sirah, Dewi Sri dapat diketemukan dan Dewi Sumbadra kembali sehat pulih seperti sediakala. Penculik Dewi Sri, Prabu Ngataswara marah ketika Dewi Sri diboyong kembali ke negeri Amarta, sebagai balasan Prabu Ngataswara mengamuk dan merusak negeri Amarta, tetapi dapat dibinasakan oleh Begawan Gembung Tanpa Sirah dan dikutuk menjadi hewan serangga pemakan padi.
Setelah R. Arjuna mengakui bahwa R. Prabakusuma adalah anaknya dari istrinya yang bernama Dewi Supraba, R. Prabakusuma meminta diri untuk sementara waktu untuk menemui Dewi Ngataswari di pertapaan Pandan Arum guna melaksanakan perkawinannya. Maka dengan kembalinya Dewi Sri ke negara Amarta, negeri menjadi aman, makmur dan sejahtera.
Di Pertapaan Pandan Arum, Dewi Ngataswati menghadap ayahnya, Begawan Gembung Tanpa Sirah agar dicarikan suami, satria yang bernama R. Praba Kusuma, mendengar permintaan anaknya Begawan Gembung Tanpa Sirah lalu pergi untuk menuruti kehendak putrinya.
Di tengah hutan R. Prabakusuma yang diiringi para punakawan sedang mencari jalan ke negara Amarta untuk mencari ayahnya, tapi belum sampai tujuan ia didatangi Sang Begawan dan diutarakan maksudnya mencegat perjalannya. Mengetahui Sang Begawan ingin mengambil mantu, R. Prabakusuma menolak keinginan Sang Begawan yang akhirnya menjadi peperangan dan R. Prabakusuma dapat dikalahkan Sang Begawan dan dibawa kepertapaan Pandan Arum. R. Prabakusuma akhirnya bersedia memperistri putri Sang Begawan apabila cita-citanya bertemu dengan ayahandanya telah terkabul. Sementara itu di negeri Amarta para Pandawa sedang berkumpul di Balairung Istana untuk membicarakan penyakit Dewi Sumbadra, tiba-tiba datanglah R,Prabakusuma untuk menanyakan ayahnya yang bernama R. Arjuna.
R.Arjuna bersedia mengakui R. Prabakusuma sebagai anaknya bila dapat menyembuhkan penyakit Dewi Sumbadra karena ditinggal oleh sukmanya Dewi Sri, maka R. Prabakusuma mencari Dewi Sri yang sedang diculik seseorang, atas pertolongan calon mertuanya Sang Begawan Gembung Tanpa Sirah, Dewi Sri dapat diketemukan dan Dewi Sumbadra kembali sehat pulih seperti sediakala. Penculik Dewi Sri, Prabu Ngataswara marah ketika Dewi Sri diboyong kembali ke negeri Amarta, sebagai balasan Prabu Ngataswara mengamuk dan merusak negeri Amarta, tetapi dapat dibinasakan oleh Begawan Gembung Tanpa Sirah dan dikutuk menjadi hewan serangga pemakan padi.
Setelah R. Arjuna mengakui bahwa R. Prabakusuma adalah anaknya dari istrinya yang bernama Dewi Supraba, R. Prabakusuma meminta diri untuk sementara waktu untuk menemui Dewi Ngataswari di pertapaan Pandan Arum guna melaksanakan perkawinannya. Maka dengan kembalinya Dewi Sri ke negara Amarta, negeri menjadi aman, makmur dan sejahtera.
Posting Komentar untuk "Sri Mulih"